Dalam weekly profiling berbasis model Drop & Draw Entry (untuk intraday & swing trading), pola price action hari Senin–Rabu sering menentukan arah pergerakan mingguan. Seringkali, high atau low mingguan tercipta di awal pekan (Senin/Selasa), disusul ekspansi pertengahan pekan searah bias utamareddit.com. Berikut ini skenario-skenario mingguan yang umum muncul beserta kondisi, konfirmasi, bias, dan targetnya:
Skenario 1: PWL to PWH Reversal (Bullish Reversal dari Low Mingguan)
- Deskripsi: Harga hari Senin melakukan sweep terhadap PWL (Previous Week Low atau low minggu sebelumnya) – misalnya candle Senin menembus sedikit di bawah level low minggu lalu kemudian berbalik naik. Pola ini mengindikasikan pengambilan likuiditas di bawah low penting. Setelah likuiditas terserap, harga berbalik arah dan menunjukkan tanda-tanda reversal bullishnordfx.com.
- Konfirmasi: Diperlukan konfirmasi pada hari Selasa/Rabu berupa penutupan (body candle) yang jelas di atas level high hari sebelumnya (PDH). Misalnya, Selasa menutup di atas high Senin, mengonfirmasi bahwa reversal bullish valid dan pembeli menguasai pasar. Break bullish dengan body candle di atas level resistance terdekat memperkuat bahwa low awal minggu tersebut valid sebagai titik balik.
- Bias Arah: Bullish (cenderung naik setelah Senin). Setelah menembus PWL dan berbalik, bias mingguan berubah naik. Reversal ini biasanya menandai perpindahan bias dari bearish ke bullish di awal minggu.
- Target Mingguan: Target utama adalah area likuiditas atau resistance di atas. Contohnya PWH (Previous Week High atau high minggu sebelumnya) menjadi sasaran kenaikan harga berikutnya. Selain itu, area gap/imblan sisi atas seperti FVG (Fair Value Gap) terdekat di atas dapat menjadi target take-profit selanjutnya. Dengan kata lain, harga berpotensi bergerak dari low minggu sebelumnya menuju high minggu sebelumnya sebagai targetnordfx.com.
Skenario 2: PWH to PWL Reversal (Bearish Reversal dari High Mingguan)
- Deskripsi: Harga hari Senin menguji dan menembus PWH (Previous Week High atau high minggu sebelumnya), lalu gagal mempertahankan break tersebut (false breakout). Sering kali ini terlihat sebagai spike cepat di atas resistance mingguan (PWH) untuk menyapu likuiditas buy-stop, kemudian harga berbalik turun kembali ke bawah level tersebutnordfx.com. Pola ini menandakan penjebakan buyer di awal minggu dan potensi pembalikan arah ke bearish.
- Konfirmasi: Konfirmasi tambahan muncul pada Selasa/Rabu dengan penutupan candle yang meyakinkan di bawah low hari sebelumnya (PDL). Misalnya, hari Selasa ditutup di bawah low Senin, menunjukkan seller mengambil alih. Break body candle di bawah support terdekat mempertegas bahwa high awal minggu (PWH) menjadi titik puncak dan harga siap melanjutkan penurunan.
- Bias Arah: Bearish (cenderung turun setelah Senin). Setelah false break di atas PWH gagal, bias mingguan berbalik turun. Skenario ini sering menandai pergantian bias dari bullish ke bearish di awal pekan, diikuti tekanan jual di pertengahan minggu.
- Target Mingguan: Target utama adalah area support atau likuiditas di bawah. Contohnya PWL (low minggu sebelumnya) menjadi sasaran penurunan selanjutnya. Selain itu, area gap/imblan bawah (FVG di bawah) atau level support harian terdekat dapat menjadi target berikutnya. Harga berpotensi bergerak dari high minggu sebelumnya menuju low minggu sebelumnya dalam skenario ini (reversal mingguan).
Skenario 3: Monday Break PDL Continuation (Bearish Continuation dari Break Low Hari Jumat)
- Deskripsi: Hari Senin membuka pekan dengan melemah, menembus low hari sebelumnya (PDL) – yaitu low hari Jumat minggu lalu – dan close di bawah level tersebut (break dengan body candle). Ini menunjukkan bahwa tren penurunan akhir pekan lalu berlanjut di awal mingguinvestopedia.com. Senin yang break PDL biasanya merupakan indikasi momentum bearish karena support jangka pendek (low Jumat) telah ditembus.
- Konfirmasi: Biasanya diperlukan kelanjutan aksi harga pada Selasa/Rabu yang seirama. Konfirmasi bisa berupa Selasa melanjutkan lower low atau setidaknya tidak kembali di atas high Senin. Idealnya, Rabu juga membuat low baru atau candle bearish lanjutan, menegaskan kontinuitas tren turunnya. Penutupan harian berturut-turut di bawah level support (misal di bawah low Senin atau level kunci lain) memperkuat skenario ini.
- Bias Arah: Bearish. Breaknya low hari Jumat pada hari Senin menegaskan bias turun untuk minggu berjalan. Dalam teori Monday effect, bila pasar turun di hari Jumat, Senin cenderung melanjutkan penurunan tersebutinvestopedia.com – sejalan dengan skenario ini. Oleh karena itu, trader akan cenderung fokus pada setup sell dalam intraday maupun swing hingga pertengahan pekan.
- Target Mingguan: Target penurunan mingguan mencakup level-level likuiditas di bawah. Contohnya Previous Week Low (PWL) menjadi target logis berikutnya jika belum tersentuh, karena menembus low minggu sebelumnya dapat membuka jalan bagi penurunan lanjutandefinedgesecurities.com. Selain itu, area demand atau FVG terdekat di bawah bisa menjadi titik take-profit. Apabila momentum kuat, target ekstensi bisa ke support weekly berikutnya atau level psikologis di bawah PWL.
Skenario 4: Monday Break PDH Continuation (Bullish Continuation dari Break High Hari Jumat)
- Deskripsi: Hari Senin mengawali minggu dengan kekuatan bullish, menembus high hari sebelumnya (PDH) – yaitu high hari Jumat lalu – dengan candle body yang solid menutup di atas level tersebut. Ini menandakan lanjutan momentum kenaikan dari akhir pekan sebelumnyainvestopedia.com. Break PDH pada Senin berarti resistance jangka pendek telah ditembus, mengundang entry beli lanjutan dan stop-loss penjual terpicu, sehingga memperkuat dorongan naik.
- Konfirmasi: Skenario ini terkonfirmasi jika pada Selasa/Rabu harga terus bertahan di atas support baru (ex-PDH) dan mencetak high yang lebih tinggi. Misalnya, Selasa melanjutkan rally atau setidaknya bertahan tidak turun di bawah low Senin. Konfirmasi kuat berupa candle harian yang close di atas high Senin atau break Previous Week High (PWH) di pertengahan pekan akan makin meneguhkan bias bullishdefinedgesecurities.com.
- Bias Arah: Bullish. Breakout bullish di hari Senin terhadap high Jumat mengindikasikan bias naik untuk minggu tersebut. Sesuai fenomena Monday effect, bila pasar naik pada hari Jumat, Senin cenderung melanjutkan tren naik ituinvestopedia.com. Trader akan cenderung mencari peluang buy intraday dan menahan posisi buy swing selama struktur kenaikan awal minggu tetap terjaga.
- Target Mingguan: Target kenaikan mingguan diantaranya Previous Week High (PWH) bila belum tersentuh saat Senin. Menembus PWH membuka jalan ke target lebih tinggi, seperti level resistance mingguan berikutnya atau area likuiditas di atas (misal high signifikan lebih lama). Selain PWH, FVG atau supply zone terdekat di atas dapat dijadikan sasaran take-profit. Dengan momentum kuat, harga bisa mengejar level higher high baru di atas range minggu laludefinedgesecurities.com.
Skenario 5: Inside Week Bullish Breakout (Breakout Bullish Setelah Konsolidasi Awal Pekan)
- Deskripsi: Pada awal minggu, harga berkonsolidasi dalam range minggu sebelumnya tanpa menembus PWH maupun PWL. Senin cenderung inside bar atau pergerakan terbatas dalam range Jumat, menandakan belum ada arah jelas. Kondisi ini membentuk inside week hingga hari Selasa, di mana level high/low minggu lalu masih utuh. Pola ini sering terjadi setelah minggu sebelumnya bergerak kuat, sehingga awal pekan terjadi penyeimbangan sebelum breakout.
- Konfirmasi: Bias bullish terkonfirmasi ketika akhirnya terjadi breakout ke atas PWH pada Selasa atau Rabu. Misalnya, candle Selasa berhasil close di atas PWH dengan volume/volatilitas tinggi, menunjukkan minat beli kuat memasuki pasardefinedgesecurities.com. Breakout dari range konsolidasi awal pekan ini sebaiknya diiringi penutupan harian di atas resistance kunci (PWH) untuk validasi. Selain itu, konfirmasi tambahan bisa dilihat dari struktur higher high-higher low pada time frame H4/Daily pasca-breakout.
- Bias Arah: Bullish. Karena awal pekan cenderung sideways, bias baru terbentuk setelah breakout. Begitu PWH tertembus pertengahan minggu, bias mingguan berubah menjadi bullish kuat (harga memasuki price discovery ke atas range lama). Trader dapat mulai agresif mencari entry buy setelah melihat validasi breakout ini.
- Target Mingguan: Setelah breakout PWH, target mingguan berikutnya adalah level-level supply atau likuiditas lebih tinggi. Contohnya target pertama bisa pada FVG daily/weekly di atas atau swing high signifikan berikutnya. Jika breakout kuat, harga dapat mengukir high mingguan baru jauh di atas PWH, sehingga trader mengincar ekstensi fibo atau resistance historis sebagai target take-profit. Tetap waspadai kemungkinan harga mencapai level psikologis penting (misal angka bulat) di atas sebagai magnet pergerakan selanjutnyadefinedgesecurities.com.
Skenario 6: Inside Week Bearish Breakout (Breakdown Bearish Setelah Konsolidasi Awal Pekan)
- Deskripsi: Awal pekan berlangsung tanpa menembus range minggu sebelumnya – Senin dan mungkin Selasa bergerak sideway di antara PWH dan PWL. Pasar tampak ragu menentukan arah hingga pertengahan minggu. Pola inside week ini menunjukkan keseimbangan sementara; buyer dan seller menunggu pemicu. Seringkali, range sempit awal minggu ini diikuti oleh pergerakan tajam ketika salah satu batas (PWH/PWL) akhirnya ditembus.
- Konfirmasi: Bias bearish terkonfirmasi ketika harga breakdown menembus PWL pada Selasa atau Rabu. Contohnya, di hari Rabu muncul candle kuat yang close di bawah PWL, menandakan tekanan jual terakumulasi telah memenangkan pertarungandefinedgesecurities.com. Penembusan low minggu sebelumnya ini sebaiknya jelas (dengan body candle di bawah level) untuk menghindari false break. Selain itu, konfirmasi ditunjang oleh terbentuknya lower low-lower high pada struktur H4/Daily pasca-break, menegaskan dimulainya tren turun mingguan.
- Bias Arah: Bearish. Sebelum breakout, bias netral/cenderung wait-and-see; namun setelah PWL jebol ke bawah di pertengahan pekan, bias berubah bearish kuat. Harga keluar dari konsolidasi awal minggu ke arah bawah, sehingga trader akan fokus pada peluang sell. Bias bearish ini kemungkinan berlanjut hingga akhir minggu kecuali harga segera kembali masuk ke dalam range (yang akan membatalkan skenario).
- Target Mingguan: Target penurunan setelah breakdown inside week adalah level support atau likuiditas yang lebih rendah. Target pertama umumnya pada low mingguan baru yang terbentuk setelah break PWL (karena begitu PWL lama ditembus, pasar cenderung mencari low baru). Jika tekanan jual berlanjut, trader bisa mengincar FVG atau demand area di bawahnya sebagai tujuan berikut. Dalam skenario ini, harga dapat bergerak menuju area extend low mingguan – misalnya mencapai level rendah yang signifikan pada timeframe weekly sebelumnya, atau angka bulat penting di bawah sebagai magnet penurunan.
Kesimpulan: Enam skenario di atas mencakup pola-pola weekly structure yang sering muncul dalam model Drop&Draw Entry. Mulai dari pola reversal awal pekan (sweep PWL/PWH lalu berbalik) hingga continuation/trending (break PDH/PDL Senin yang berlanjut) dan inside week breakout, semuanya berakar pada prinsip perilaku likuiditas dan struktur mingguan. Dengan memahami ciri tiap skenario, trader dapat menyusun rencana mingguan: misalnya mengenali apakah Senin melakukan false move atau genuine breakout, lalu menunggu konfirmasi Selasa-Rabu sebelum berkomitmen penuh pada bias minggu tersebut. Pendekatan ini selaras dengan konsep bahwa level high/low minggu lalu adalah referensi penting; break atau reject-nya level-level itu memberikan petunjuk awal tentang arah harga selanjutnyadefinedgesecurities.comnordfx.com. Masing-masing skenario menawarkan konteks berbeda untuk entry intraday maupun swing, namun semuanya memiliki satu kesamaan: memanfaatkan struktur Senin–Rabu untuk profiling pergerakan mingguan sehingga target (PWH, PWL, FVG, dst.) dapat dicapai dengan probabilitas lebih tinggi dalam trading Anda.