Konsep High Risk High Return sering banget jadi jargon di seminar, caption media sosial, atau video motivasi trading. Tapi kenyataannya, konsep ini bukan kalimat penyemangat. Ini peringatan. Tegas dan jelas.
"Semakin besar potensi imbal hasil, semakin besar pula potensi kerugiannya."
Konsep ini pertama kali diformalkan oleh Harry Markowitz, ekonom Amerika yang dikenal sebagai bapak dari Modern Portfolio Theory (1952). Dalam kerangka teorinya, Markowitz menjelaskan bahwa setiap investor akan berhadapan dengan dua dimensi utama:
Dia memperkenalkan konsep "efisien frontier" β bahwa setiap kombinasi aset dalam portofolio memiliki batas efisiensi tertentu. Artinya:
βKalau lo mau return lebih tinggi, lo harus naik ke garis risiko yang lebih tinggi juga.β
Dan ini berlaku bukan cuma untuk investor institusi, tapi juga trader retail yang modalnya terbatas dan emosinya lebih liar.
| Instrumen | Potensi Return | Tingkat Risiko |
|---|---|---|
| Tabungan Bank | 2β3% per tahun | Sangat Rendah |
| Obligasi Negara | 4β6% per tahun | Rendah |
| Saham Blue Chip | 10β15% per tahun | Menengah |
| Crypto / Forex | 20%β500%+ per tahun | Sangat Tinggi |
Ironi terbesar dalam dunia trading adalah: semakin lo kejar return besar, semakin besar kemungkinan lo kehilangan semua modal.
Banyak trader pemula:
Masalahnya bukan di ilmunya. Tapi di mentalitas cepat kaya.