π Penjelasan Teori
Daniel Kahneman dan Amos Tversky adalah dua ilmuwan perilaku yang merevolusi cara kita memahami pengambilan keputusan. Dalam riset monumental berjudul βProspect Theory: An Analysis of Decision under Riskβ (1979), mereka menjelaskan bahwa manusia tidak membuat keputusan secara logis ketika berhadapan dengan risiko β terutama saat harus memilih antara rugi dan untung.
Salah satu penemuan utama mereka adalah konsep Loss Aversion:
"Rasa sakit karena kehilangan terasa dua kali lebih kuat dibanding rasa senang karena mendapat keuntungan dengan jumlah yang sama."
π§ Contoh Ilustratif:
Bayangin dua skenario ini:
- Lo dikasih Rp1 juta secara cuma-cuma. Lo seneng.
- Tapi lo kehilangan Rp1 juta yang lo punya. Lo stres berat.
Padahal nominalnya sama. Tapi efek emosinya nggak seimbang.
π Efek Psikologisnya:
- Trader lebih takut rugi daripada berani cari profit
- Akibatnya: profit cepat-cepat diambil, loss ditahan terus
- Terjadi bias berpikir: "Daripada rugi, mending nunggu... siapa tahu balik."
π Aplikasi dalam Trading
Loss aversion sangat berbahaya dalam konteks trading karena:
- Mengaburkan rasionalitas.
- Lo close profit terlalu cepat walau belum kena TP
- Tapi lo tahan floating loss karena berharap market balik
- Bikin lo melawan sistem sendiri.
- Walau plan lo bilang cut loss di -1%, lo tahan sampai -10% karena gak mau ngaku salah
- Menghambat pertumbuhan mindset.
- Lo jadi takut entry lagi karena trauma rugi sebelumnya