Charles Duhigg dalam bukunya The Power of Habit membongkar cara kerja kebiasaan — sesuatu yang sering dianggap sepele, tapi justru membentuk 40–50% aktivitas kita setiap hari.
"Kebiasaan bukan sekadar perilaku yang diulang, tapi sistem otomatis yang menggantikan kehendak sadar." — Charles Duhigg
Duhigg menjelaskan bahwa otak manusia dirancang untuk menyimpan pola-pola yang berulang sebagai "shortcut", supaya kita bisa bertindak tanpa harus mikir dari nol terus-menerus. Tapi masalahnya: shortcut ini juga bisa membentuk pola yang merugikan kalau dibiarkan tanpa disadari.
Duhigg memperkenalkan konsep Habit Loop, yaitu pola kebiasaan yang terdiri dari tiga bagian utama:
| Komponen Habit Loop | Penjelasan Sederhana | Contoh di Trading |
|---|---|---|
| Cue (Pemicu) | Sesuatu yang memicu kebiasaan dimulai | Rasa bosan / lihat chart sideways / lihat orang WD |
| Routine (Rutinitas) | Kebiasaan yang dilakukan setelah pemicu muncul | Entry tanpa analisa / overtrade / buka posisi tanpa plan |
| Reward (Ganjaran) | Sensasi atau hasil yang bikin otak puas dan ketagihan | Rasa senang karena "udah ambil posisi", adrenalin |
Karena banyak kesalahan dalam trading bukan berasal dari kurang ilmu, tapi dari kebiasaan buruk yang nggak disadari.
Contoh:
Habit buruk di trading adalah: pola otomatis yang menyamar jadi intuisi.
Secara ilmiah, setiap tindakan yang kita ulang terus akan membentuk jalur sinaptik di otak. Jalur ini makin kuat makin sering dipakai. Dan akhirnya... otak akan menjalankan kebiasaan itu tanpa mikir ulang.
Penelitian dari MIT (Graybiel Lab, 2005) membuktikan bahwa: