Market bukan bergerak secara acak. Di balik setiap pergerakan naik dan turun, ada struktur yang bisa dibaca — dan dari situ kita bisa tau: apakah trend masih lanjut, atau justru mulai berubah arah.
BoS terjadi saat harga menembus struktur signifikan sebelumnya:
Dalam uptrend: harga nembus Higher High → BoS Bullish
Dalam downtrend: harga nembus Lower Low → BoS Bearish
BoS adalah tanda bahwa arah yang sedang berjalan masih valid. Bias continuation.

BoS terjadi saat harga menembus struktur signifikan sebelumnya:
Dalam uptrend: harga nembus Higher High → BoS Bullish
Dalam downtrend: harga nembus Lower Low → BoS Bearish
BoS adalah tanda bahwa arah yang sedang berjalan masih valid. Bias continuation.

MSS adalah momen penting saat struktur utama “rusak” dan kemungkinan arah trend mulai berubah.
Dalam uptrend: Higher Low ditembus → potensi shifting ke bearish
Dalam downtrend: Lower High ditembus → potensi shifting ke bullish
MSS itu seperti alarm. Market ngasih kode: “Gue udah selesai sama arah lama. Sekarang waktunya move on.” Tapi MSS bukan konfirmasi penuh. Dia butuh konfirmasi lanjut: Retest, FVG yang keisi, Struktur baru terbentuk (misal: LH berubah jadi HL)
| Aspek | Break of Structure (BoS) | Market Structure Shift (MSS) |
|---|---|---|
| Arah | Lanjut searah trend | Potensi berbalik arah |
| Sinyal | Konfirmasi trend lanjut | Alarm potensi reversal |
| Posisi | Break HH atau LL | Break HL (dalam uptrend) atau LH (dalam downtrend) |