<aside>

🎯 Tujuan Bab:

Membongkar ilusi bahwa trading adalah cara cepat jadi kaya, dan menanamkan mindset bahwa trading adalah bisnis yang perlu struktur, sistem, evaluasi, dan pengelolaan risiko.

</aside>


Pendahuluan: Lo Ngapain Sih di Market?

Banyak orang tiap hari buka chart, entry, mantengin candle. Tapi kalau ditanya, “Lo ngapain sih sebenernya?” Jawabannya kabur. Trading itu bukan gaya hidup. Bukan pelarian. Bukan adu hoki. Trading itu bisnis. Kalau lo gak punya struktur, target, dan sistem kayak bisnis, ya jangan kaget kalau hasilnya acak.


<aside>

1. Masuk Market Tapi Gak Tau Tujuan


Lo pengen bebas? Kaya? Punya waktu luang?

Tapi tujuan itu harus konkret.

Tujuan yang gak jelas = keputusan yang impulsif.

Kalau lo cuma kejar profit harian, tanpa tau arah jangka panjang — lo akan terus overtrade karena ngerasa gak pernah cukup.

</aside>

<aside>

2. Trading = Mesin Uang?


Banyak orang mikir:

“Trading itu tinggal klik-klik, cuan, repeat.”

Padahal yang bener:

“Trading itu alat produksi yang butuh sistem, kontrol, evaluasi, dan pengelolaan risiko.”

Kalau lo masih ngarepin hasil gede tanpa struktur, artinya lo masih mikir ini mesin ajaib — bukan bisnis beneran.

</aside>

<aside>

3. Solusi: Bangun Trading Lo Kayak Bangun Bisnis


Mulai dari struktur dasar:

  1. Tujuan keuangan jelas
  2. Risk management kuat (0.5% – 1% per trade)
  3. Jurnal transaksi & emosi tiap hari
  4. Review mingguan & monthly P&L
  5. Rutinitas kerja harian — bukan entry asal-asalan Kalo lo gak tau kenapa lo untung, lo juga gak akan tau kenapa lo rugi.

Kalau lo gak tau kenapa lo untung, lo juga gak akan tau kenapa lo rugi.

</aside>

<aside>

4. Masukin Logika Compound Interest


Apa itu Compound Interest? Bunga berbunga. Artinya, keuntungan minggu ini akan menjadi modal tambahan untuk minggu berikutnya. Dikenal sebagai “keajaiban dunia ke-8” oleh Albert Einstein: “Those who understand it, earn it. Those who don’t, pay it.”

📊 Simulasi Compound Interest

Minggu ke Modal Awal Profit 1% Total Setelah Profit
1 Rp10.000.000 Rp100.000 Rp10.100.000
2 Rp10.100.000 Rp101.000 Rp10.201.000
52 Rp15.960.000+ – Rp15.960.000+

Hasil akhir bukan 52%, tapi lebih dari 59% karena efek bunga majemuk.

</aside>

<aside>

5. Atur Cash Flow Kayak Pebisnis


Gunakan prinsip 50/30/20 untuk manajemen keuangan pribadi:

Alokasi Persentase Penjelasan
Kebutuhan Utama 50% Makan, tempat tinggal, tagihan
Gaya Hidup 30% Hobi, nongkrong, hiburan
Tabungan/Invest 20% Dana darurat, investasi, modal trading

Dari 20% itu:

Catatan: Uang dingin = uang yang kalau hilang, hidup lo tetap aman.

</aside>

<aside>

6. Penutup: Disiplin = Pondasi


Kalau lo serius mau dapet hasil jangka panjang dari trading, lo harus mulai ngeliat ini kayak lo bangun bisnis:

Karena yang bertahan bukan yang paling untung.Tapi yang paling kuat struktur & paling paham risikonya.

Di bab selanjutnya, kita bakal bahas soal ketakutan paling umum di market: takut floating merah. Dan kenapa itu sering jadi tanda kalau trading plan lo cuma formalitas, bukan alat bantu bertahan.

</aside>


🔍 Evaluasi Diri:


📌 Terminologi: