<aside>

🎯 Tujuan Bab:

Memahami makna sebenarnya dari "High Risk, High Return", mengenali bias emosi saat berhadapan dengan risiko, dan mulai berpikir seperti risk manager β€” bukan penjudi.

</aside>


Pendahuluan: Bukan Hanya Kalimat Keren

Lo sering denger kan, orang bilang "high risk, high return" kayak semboyan sakti? Padahal, ini bukan motivasi. Ini peringatan keras.

Semakin besar potensi keuntungan, semakin besar juga kemungkinan lo hancur. Dan seringnya, orang cuma fokus ke kata β€œreturn”, bukan ke β€œrisk”.

<aside>

1. Penjelasan Konsep "High Risk, High Return"


Kata ini berasal dari teori Modern Portfolio milik Harry Markowitz (1952). Artinya: Semua instrumen investasi punya risiko yang sebanding dengan potensi imbal hasil.

Instrumen Risiko Potensi Return
Emas Rendah Stabil
Saham Sedang Fluktuatif
Forex/Crypto Tinggi Ekstrem Sangat tinggi

Di Forex, karena ada leverage, maka risikonya makin brutal: Lo bisa untung 10% sehari. Tapi juga bisa MC dalam 1 jam.

Catatan:

<aside>

2. Realita Lapangan: Risiko Itu Nyata


Data dari platform besar seperti eToro, IG, dll:

70–90% trader retail kehilangan uang.

Kenapa?

Catatan: Stop Loss adalah fitur yang secara otomatis menutup posisi lo saat rugi sudah mencapai batas tertentu. Ini adalah alat utama buat lindungi akun lo dari kehancuran.

</aside>

<aside>

3. Ilusi: Pengen Return, Tapi Gak Terima Risk


Rata-rata trader pengen cuan gede, tapi gak siap rugi kecil. Ini disebut:

Loss Aversion Bias β€” ditemukan oleh Daniel Kahneman.

Apa itu Loss Aversion? Loss Aversion adalah kecenderungan psikologis di mana manusia merasakan sakit karena rugi lebih kuat daripada senangnya saat untung dalam jumlah yang sama. Secara biologis, otak lebih sensitif terhadap kehilangan dibandingkan dengan pencapaian.

Situasi Respons Emosional
Rugi Rp1 juta Sangat nyesek
Untung Rp1 juta Rasanya biasa aja

Efeknya:

Ini bukan strategi. Ini reaksi emosional yang bisa menghancurkan akun lo.

</aside>

<aside>

4. Emosi + Risiko = Bom Waktu


Kalau lo gak sadar bahwa trading itu probabilitas, maka:

Catatan: Floating merah artinya posisi lo sedang rugi sementara dan belum ditutup. Banyak trader panik saat melihat angka merah, padahal itu bisa bagian dari pergerakan normal market.

Padahal: Yang lo butuh bukan strategi baru, tapi pengendalian diri.

</aside>

<aside>

5. Solusi: Jadi Risk Manager, Bukan Penjudi


πŸ”§ Strategi Dasar:

Komponen Aturan Praktis
Risk/Reward Minimal 1:2
Risk per trade 0.5% – 2% dari modal
Stop Loss Wajib. Bukan opsi
Limit harian Stop setelah 2x loss berturut-turut

Catatan:

Lo gak bisa kontrol market. Tapi lo bisa kontrol eksposur dan reaksi lo sendiri.

</aside>

<aside>

6. Penutup: Nyadar Dulu, Baru Belajar


Sebelum lo belajar entry dan analisa:

Tanyain dulu, apa lo udah ngerti cara menerima rugi?

Kalau belum, berarti belum waktunya naik level.

Pahami risikonya, baru kejar reward-nya.

</aside>


πŸ” Evaluasi Diri:


πŸ“Œ Terminologi: